tabungan dan bahasa

hari ini disekolahku, yakni SMA Negeri 3 Prabumulih, ada sosialisasi tentang "gemar menabung" dan "bahasa daerah". awalnya aneh juga rasanya ada sosialisasi semacam ini bagiku. yah, karena semua orang tahu kalau menabung itu bagus dan banyak untungnya. dan juga aku berpikir bahwa aku sudah banyak tahu tentang bank jadi tak perlu lagi ada sosialisasi semacam ini. apalagi saat sosialisasi tentang bahasa daerah, kupikir rasanya tak ada gunanya karena zaman sekarang bahasa daerah tak perlu lagi mengingat sudah banyak bahasa asing yang ada di sekitar kita.
tapi, semua yang kupikirkan itu salah. saat narasumber berbicara tentang segala hal yang ada di bank yang mereka sosialisasikan, aku merasa betapa bodohnya aku. karena tentang bank yang aku tahu hanya, "bank itu tempat menabung. bank itu tempat penyimpanan uang yang aman. bank itu...bank itu...bank itu......blablabla". saat dijelaskan baru kemudian aku mengerti bahwa bank memiliki program tersendiri yang mungkin berbeda dengan bank lain. bahkan program terbaru yang terdapat di bank itu.
itu baru tentang bank. nah,saat tentang bahasa daerah, lagi-lagi aku salah. disini, aku mendapat pengetahuan yang baru lagi. bahwa bahasa daerah haruslah kita lestarikan sebagaimana mestinya budaya suatu negara ataupun daerah harus dilestarikan. bahasa daerah juga menunjukkan asal mula bahasa yang digunakan di daerah tersebut. aku juga baru tahu ternyata provinsi tempat aku tinggal, kaya akan bahasa daerah.
tetapi, satu hal yang membuatku sedih adalah kenyataan bahwa aku yang selama ini tinggal di prabumulih, lahir dan besar di prabumulih tak tahu seperti apa bahasa asli tempat aku dan keluargaku tinggal. bahkan sejarah tentang kota ini pun baru aku tahu saat menginjak bangku SMA ini. dari sini, aku berpikir bahwa kita tidak boleh merasa bahwa sesuatu hal itu tak berguna karena bisa saja kita mendapat sesuatu yang baru dari sesuatu yang kita pikir tak berguna itu . dan juga budaya daerah tempat kita tinggal haruslah dilestarikan agar suatu saat bila kita ditanya oleh orang lain, keluarga, bahkan anak cucu kita, kita dapat menjawabnya.
dan kuharap suatu saat akan ada orang yang dapat menguak misteri tentang berdirinya kota tercintaku ini agar dapat diketahui oleh generasi muda kota ini yang akan datang.