Sabtu, 17 Juli 2010

WHO: Operasi Tanpa Bius di Korut, Data 2001

Kamis lalu, Amnesty International menurunkan laporan mengenai buruknya pelayanan kesehatan di Korea Utara. Amnesty melansir, terjadi operasi tanpa pembiusan di negeri komunis itu.

Laporan Amnesty ini jelas membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berada di posisi yang canggung karena tiga bulan lalu melaporkan pelayanan kesehatan di Korea Utara bisa membuat iri negara-negara berkembang. Juru Bicara WHO, Paul Garwood, menyatakan tak mengkritik penelitian Amnesty tersebut.

Namun, kata Garwood, laporan Amnesty itu lucu karena datanya diambil pada tahun 2001 dan tidak mengikuti pendekatan ilmiah yang dilakukan badan PBB itu. "Semua faktanya diambil dari orang yang tak berada di negeri itu," kata Garwood di Jenewa, Jumat 16 Juli 2010. "Tak ada ilmu pengetahuan di penelitiannya," Garwood menambahkan.

Laporan Amnesty ini sensitif karena Direktur Jenderal WHO Margaret Chan memuji negeri komunis itu setelah berkunjung pada April lalu. Chan memuji sistem kesehatan negeri tersebut.

Chan menyebut Korut "tak kekurangan dokter dan perawat" sementara Amnesty melaporkan sebagian orang harus berjalan dua jam untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Chan menyebut pemerintah Korut "melakukan perbaikan kesehatan publik" namun Amnesty melaporkan pelayanan kesehatan "semakin buruk."

Sam Zarifi, Kepala Program Asia-Pasifik Amnesty menyatakan temuan itu sahih. "Kami memang memiliki batasan-batasan bekerja di Korea Utara, namun kami telah melakukan yang terbaik mendapatkan informasi yang bisa dipercaya," katanya. "Kami tak menganggap pernyataan WHO sebagai kritik atau bantahan atas temuan Amnesty," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © BeEp Stu | Theme by BloggerThemes & simplywp | Sponsored by BB Blogging