Selasa, 01 Juni 2010

Menteri: Mayoritas Pemuda Berpendidikan Rendah dan Miskin

Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, mayoritas pemuda Indonesia hidup miskin dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah.

"Pemuda Indonesia pada saat ini berada dalam lingkaran penyakit sosial akibat kurangnya pemberdayaan, pengembangan, dan perlindungan," kata Menko Kesra Agung Laksono dalam sambutan tertulisnya pada Pembukaan Kongres II dan Dialog Nasional Majelis Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Sehat (MPP GPS) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa.

Dalam sambutan yang dibacakan Asisten Deputi V Menkokesra Suarmansyah, Menteri mengatakan, hal itu merupakan problematika bersama yang harus ditanggulangi secara terencana, terpadu dan komprehensif.

"Seandainya seluruh pemuda dapat berperan aktif dalam menggerakkan kegiatan pembangunan hal ini merupakan peluang dan sekaligus tantangan. Jika hal ini dijadikan peluang bagi kemajuan pemuda Indonesia maka berbagai permasalahan pembangunan yang ada di Indonesia akan segera dapat teratasi," katanya.

Dia juga mengatakan, pada saat ini telah ada Undang-undang tentang kepemudaan yang menjadi landasan untuk melakukan pembangunan kepemudaan.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pemuda memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional dan memiliki peran aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional," katanya.

Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik tahun 2009, menurut Agung, jumlah pemuda sebanyak 62.985.401 jiwa atau 29,5 persen dari total penduduk Indonesia.

Karena itu, menurut dia, pemuda harus memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan kemampuan diri untuk hidup lebih baik lagi, karena dengan kemampuan yang terus berkembang diharapkan pemuda dapat berperan mengatasi kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © BeEp Stu | Theme by BloggerThemes & simplywp | Sponsored by BB Blogging